Sekilas tentang Aflatoksin

Indonesia adalah negara yang beriklim lembab dan tropis, sehingga kapang dapat dengan mudah tumbuh di dalam bahan pangan dan produk olahannya. Beberapa diantara jenis kapang tersebut dapat menghasilkan mikotoksin. Mikotoksin adalah senyawa organik hasil metabolisme sekunder dari kapang yang bersifat toksik atau berbahaya terhadap kesehatan.


Salah satu mikotoksin yang paling banyak dijumpai di negara beriklim tropis adalah aflatoksin.aflatoksin ini adalah metabolit sekunder dari kapang jenis Aspergillus sp. Aflatoksin dapat mencemari produk biji-bijian seperti kacang tanah, jagung, dan produk hasil olahannya seperti sereal, snack kacang, mie instan, dan lain sebagainya.

Aflatoksin dapat menyebabkan berbagai macam penyakit baik penyakit akut maupun kronis seperti kanker hati, hepatitis, penyakit kuning, dan sirosis akbibat mengonsumsi pangan maupun produk olahan yang mengandung aflatoksin secara terus menerus dalam jangka waktu lama.

Di beberapa negara, pengendalian terhadap aflatoksin sangat ketat, seperti di Amerika, Australia, Belanda, dan Jepang telah menetapkan batas kadar aflatoksin sebesar 0-20 ppb (part per billion). WHO/FAO/UNICEF mematok batas maksimal aflatoksin sebesar 30 ppb.

Di Indonesia batas kandungan aflatoksin telah diatur dalam SNI 7385:2009 tentang Batas Maksimum Mikotoksin dalam Bahan Pangan. Batas kandungan aflatoksin dalam produk pangan maksimum 0,5 ppb dan kandungan aflatoksin total maksimum 20 ppb.

No comments:

Post a Comment