Pengen Latihan Wushu Lagi



Foto ini agak narsis memang..hehe tapi bukan bermaksud narsis sih. Cuma saja kalau liat foto ini jadi ingin latihan Wushu lagi.. Setelah hampir 3 tahun tidak pernah latihan Wushu. Alasannya sibuk mengejar karir atau kurir di kantor sehingga gak punya waktu untuk latihan..

Haha aneh juga.. blog ini tiba2 diisi dengan curhatan pribadi...

Oke oke...kalau begitu mari bercerita tentang apa itu wushu ? Apa bedanya wushu dan kung fu? Tentunya hampir dan bahkan semua orang telah mengenal kung fu, tetapi banyak dari kalangan yang awam seni beladiri yang mungkin belum mengenal tentang wushu.


Wushu secara bahasa berasal dari bahasa Tionghoa 武術 atau 武术 yang artinya adalah “seni bela diri” atau “seni bertempur”. Sedangkan kung fu menurut bahasa artinya adalah “ahli”, tidak terbatas pada ahli bela diri semata, seorang yang ahli dalam bidang memasak yang menekuni secara mendalam bidangnya juga disebut memiliki kung fu. Jadi penggunaan istilah wushu sebenarnya lebih tepat untuk menggambarkan keahlian dalam seni bela diri.

Wushu memiliki sejarah yang amat panjang yakni lebih dari 5000 tahun yang lalu bisa dikatakan seumuran dengan umur kebudayaan Tiongkok yang diikuti dengan banyak macam cerita peperangan. Menurut berbagai sumber yang menciptakan jurus-jusrus wushu pertama kali adalah seorang pendeta spiritual Zen Budha bernama Bodhidarma atauo dikenal juga dengan nama Da Mo / Ta Mo yang berasal dari India. Beliau membuat jurus-jurus dengan meniru gerakan - gerakan hewan. Salah satu jurus terkenal yang diciptakannya adalah “Jurus 9 Matahari”. Jurus ini sangat terkenal apalagi banyak dipopulerkan dalam film-film Tiongkok yang terkenal seperti “Pedang Pembunuh Naga” dan “Pendekar Pemanah Rajawali”. Beliaulah yang kemudian mengembangkan Kuil Shaolin yang hingga kini sangat melegenda dan melahirkan dan mempengaruhi lahirnya banyak macam jenis dan cabang beladiri.

Bagaimana dengan perkembangan wushu di Indonesia?

Wushu di Indonesia mulai diresmikan atau oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada tanggal 10 Nopember 1992. Perintis lahirnya wushu di indonesia adalah Bapak IGK Manila. Menurut James Waskita bahwa wushu tradisional sudah dikembangkan di Indonesia sejak jaman Belanda oleh para pelatih wushu berkebangsaan Indonesia yang terkenal seperti Lo Ban Teng, Lauw Djing Tie, Chi Siao Fo dan Ho Goan Ka. Liem Joe Kiong, seorang cendekiawan Indonesia yang menjadi dosen Sekolah Tinggi Olah Raga Bandung*, pada tahun 50-60-an mencoba menyusun sistematika kung fu/ kun thao/ wushu tradisional agar bisa menjadi olahraga publik, dan bisa dipelajari siapa saja. Padahal saat itu Cina, sebagai negeri asal wushu, belum mempublikasikan wushu sebagai olahraga berstandar internasional (RRC baru memasyarakatkan olahraga ini ke dunia internasional sekitar tahun 1970-an). Hal ini merupakan prestasi yang patut dibanggakan.

Setelah era tersebut, perkembangan wushu tradisional di Indonesia tidak banyak terdengar. Wushu tradisional kemudian menyebar melalui perguruan-perguruan, les-les privat dan buku-buku.
Saat ini terdapat 2 kelompok pertandingan wushu secara internasional yaitu kelompok san shao (pertarungan) dan taolu (peragaan seni dan jurus). Pada kelompok taolu terdapat 7 (tujuh) macam jurus wushu yang di standarisasi secara internasional (Wu Shu Jing Sai Tao Lu) yaitu :

1. Tinju Utara (Chang Quan/Long fist)
2. Tinju Selatan (Nan Quan/Southern fist)
3. Jurus Golok (Dao Su/Broadsword Play)
4. Jurus Pedang (Jian Su/Sword Play)
5. Jurus Toya (Gun Su/Staff Play)
6. Jurus Tombak (Qiang Su/Spear Play)
7. Jurus Tai Chi (Tai Chi Quan/ Shadow Boxing)

Sementara untuk kelompok san shaou adalah kelompok pertarungan satu lawan satu di atas ring mirip dengan pertarungan thai boxing. Chris John adalah salah satu contoh mantan atlet shan shao yang terkenal setelah ia pindah ke kejuaraan tinju.

No comments:

Post a Comment