Showing posts with label Hobby. Show all posts
Showing posts with label Hobby. Show all posts

Tips Membeli Samurai Jepang

     Sumber Gambar : Gakuranman.com


Ketika berbicara tentang pedang samurai, ada cukup sedikit terminologi yang bisa dipahami untuk kolektor baru. Tapi saya ingin memudahkan bagi siapa saja untuk menemukan pedang samurai kualitas yang baik yang dapat bertahan seumur hidup, tidak peduli apakah Anda sedang mencari salah satu pedang samurai yang sangat dicari yaitu pedang Chen untuk berperang, atau hanya pedang berkualitas untuk digantung di mantel.

Hal pertama yang perlu dipertimbangkan untuk membeli pedang samurai baru adalah jenis dan kualitas pisau. Anda perlu memastikan dan memilih pisau yang memiliki "tang penuh".  "Tang penuh" berarti bahwa pisau dan bagian dari pedang di bawah (Tsuka) adalah merupakan salah satu bagian panjang baja. Jika Anda mendapatkan pedang yang tidak memiliki "tang penuh", maka Anda pada dasarnya membelinya untuk digantung di dinding dan tidak lebih dari itu.

Hal berikutnya yang perlu dipertimbangkan ketika memilih pedang adalah jenis baja yang digunakan. Pada dasarnya ada 3 jenis baja, 420 J2 (Stainless steel), High Carbon, dan baja lipat. Jika Anda mencari pedang untuk pertempuran, anda perlu baja high carbon atau berkarbon tinggi yaitu baja dengan kualitas yang sangat tinggi, namun baja lipat adalah yang terkuat.

Sebuah pisau baja lipat biasanya terbuat dari baja karbon tinggi. Perbedaannya adalah bahwa pisau baja terlipat adalah dibuat dengan cara melipat baja berulang-ulang sampai memadai. Beberapa orang mengatakan bahwa pisau baja karbon tinggi yang baik bisa sama kuat sebagai pisau baja dilipat. Para pandai besi untuk Pedang jenis nihontō Thaitsuki mengklaim telah menguasai bentuk menempa pisau baja karbon tinggi yang sama kuat jika tidak lebih kuat dari banyak pisau baja dilipat.


Ketika memilih pedang samurai pada dasarnya ada 3 gaya yang berbeda yang bisa dipertimbangkan yaitu pedang katana, pedang wakizashi dan pedang Tanto. Pedang Katana Jepang itu adalah yang paling populer di kalangan kolektor dan seni bela diri.

Pedang katana adalah yang pertama dan masih yang paling populer dari semua pedang samurai. Pisau biasanya memiliki panjang 29 " dengan panjang keseluruhan sekitar 40". Pedang wakizashi adalah pisau pendamping lebih pendek dari pedang katana. Pertama-tama kita melihat pedang wakizashi selama periode Muromachi (1568-1603). Pedang wakizashi memiliki panjang sekitar 18 " dan hanya boleh dibawa oleh samurai. 


Menurut catatan,  baik katana dan wakizashi sangat populer untuk beberapa ratus tahun berikutnya. Pedang samurai terkecil akan menjadi pedang tanto atau keris.Awalnya pedang tanto memiliki panjang lebih kurang 12 " tapi tidak luar biasa untuk menemukan tanto dengan panjang 15".

Mengumpulkan pedang Samurai adalah  sangat populer bagi banyak orang Amerika. Sesuatu yang menjadi semakin populer adalah seni bela diri yang menggunakan pedang samurai untuk memerangi dan memotong latihan. Pedang yang paling populer dan terjangkau samurai asli adalah Pedang Chen Paulus. Anda dapat menemukan Pedang Paulus Chen praktis yang layak untuk  Pedang Katana dengan harga di bawah $ 200. 


Jika Anda mencari pedang yang sedikit lebih mahal, anda dapat membeli Paulus Chen Bushido Katana atau Katana Anggrek yang akan bertahan seumur hidup. Anggrek dan Bushido juga merupakan sebuah pedang wakizashi dan Tanto.

Kesimpulannya, hal yang paling penting ketika membeli pedang  bahwa Anda tahu apa jenis pisau pedang yang akan Anda dapatkan. Jika Anda ingin pedang fungsional pastikan bahwa Anda tidak mendapatkannya hanya untuk digantung di dinding. Jika tidak jelas, jangan ragu untuk menghubungi toko untuk menanyakannya.

Pengen Latihan Wushu Lagi



Foto ini agak narsis memang..hehe tapi bukan bermaksud narsis sih. Cuma saja kalau liat foto ini jadi ingin latihan Wushu lagi.. Setelah hampir 3 tahun tidak pernah latihan Wushu. Alasannya sibuk mengejar karir atau kurir di kantor sehingga gak punya waktu untuk latihan..

Haha aneh juga.. blog ini tiba2 diisi dengan curhatan pribadi...

Oke oke...kalau begitu mari bercerita tentang apa itu wushu ? Apa bedanya wushu dan kung fu? Tentunya hampir dan bahkan semua orang telah mengenal kung fu, tetapi banyak dari kalangan yang awam seni beladiri yang mungkin belum mengenal tentang wushu.


Wushu secara bahasa berasal dari bahasa Tionghoa 武術 atau 武术 yang artinya adalah “seni bela diri” atau “seni bertempur”. Sedangkan kung fu menurut bahasa artinya adalah “ahli”, tidak terbatas pada ahli bela diri semata, seorang yang ahli dalam bidang memasak yang menekuni secara mendalam bidangnya juga disebut memiliki kung fu. Jadi penggunaan istilah wushu sebenarnya lebih tepat untuk menggambarkan keahlian dalam seni bela diri.

Wushu memiliki sejarah yang amat panjang yakni lebih dari 5000 tahun yang lalu bisa dikatakan seumuran dengan umur kebudayaan Tiongkok yang diikuti dengan banyak macam cerita peperangan. Menurut berbagai sumber yang menciptakan jurus-jusrus wushu pertama kali adalah seorang pendeta spiritual Zen Budha bernama Bodhidarma atauo dikenal juga dengan nama Da Mo / Ta Mo yang berasal dari India. Beliau membuat jurus-jurus dengan meniru gerakan - gerakan hewan. Salah satu jurus terkenal yang diciptakannya adalah “Jurus 9 Matahari”. Jurus ini sangat terkenal apalagi banyak dipopulerkan dalam film-film Tiongkok yang terkenal seperti “Pedang Pembunuh Naga” dan “Pendekar Pemanah Rajawali”. Beliaulah yang kemudian mengembangkan Kuil Shaolin yang hingga kini sangat melegenda dan melahirkan dan mempengaruhi lahirnya banyak macam jenis dan cabang beladiri.

Bagaimana dengan perkembangan wushu di Indonesia?

Wushu di Indonesia mulai diresmikan atau oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada tanggal 10 Nopember 1992. Perintis lahirnya wushu di indonesia adalah Bapak IGK Manila. Menurut James Waskita bahwa wushu tradisional sudah dikembangkan di Indonesia sejak jaman Belanda oleh para pelatih wushu berkebangsaan Indonesia yang terkenal seperti Lo Ban Teng, Lauw Djing Tie, Chi Siao Fo dan Ho Goan Ka. Liem Joe Kiong, seorang cendekiawan Indonesia yang menjadi dosen Sekolah Tinggi Olah Raga Bandung*, pada tahun 50-60-an mencoba menyusun sistematika kung fu/ kun thao/ wushu tradisional agar bisa menjadi olahraga publik, dan bisa dipelajari siapa saja. Padahal saat itu Cina, sebagai negeri asal wushu, belum mempublikasikan wushu sebagai olahraga berstandar internasional (RRC baru memasyarakatkan olahraga ini ke dunia internasional sekitar tahun 1970-an). Hal ini merupakan prestasi yang patut dibanggakan.

Setelah era tersebut, perkembangan wushu tradisional di Indonesia tidak banyak terdengar. Wushu tradisional kemudian menyebar melalui perguruan-perguruan, les-les privat dan buku-buku.
Saat ini terdapat 2 kelompok pertandingan wushu secara internasional yaitu kelompok san shao (pertarungan) dan taolu (peragaan seni dan jurus). Pada kelompok taolu terdapat 7 (tujuh) macam jurus wushu yang di standarisasi secara internasional (Wu Shu Jing Sai Tao Lu) yaitu :

1. Tinju Utara (Chang Quan/Long fist)
2. Tinju Selatan (Nan Quan/Southern fist)
3. Jurus Golok (Dao Su/Broadsword Play)
4. Jurus Pedang (Jian Su/Sword Play)
5. Jurus Toya (Gun Su/Staff Play)
6. Jurus Tombak (Qiang Su/Spear Play)
7. Jurus Tai Chi (Tai Chi Quan/ Shadow Boxing)

Sementara untuk kelompok san shaou adalah kelompok pertarungan satu lawan satu di atas ring mirip dengan pertarungan thai boxing. Chris John adalah salah satu contoh mantan atlet shan shao yang terkenal setelah ia pindah ke kejuaraan tinju.